Laporan
Praktikum IPA - FISIKA
MENENTUKAN MASSA JENIS BENDA (JUDUL)
Oleh:
Mega VII-A/12
SMP KATOLIK SANTA CLARA
SURABAYA
2016/2017
A. Tinjauan
Pustaka
Massa
jenis adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda.
Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa setiap
volumenya. Massa jenis rata-rata setiap benda merupakan total massa dibagi
dengan total volumenya. Sebuah benda yang memiliki massa jenis lebih tinggi
(misalnya besi) akan memiliki volume yang lebih rendah
daripada benda bermassa sama yang memiliki massa jenis lebih rendah
(misalnya air). Satuan SI massa
jenis adalah kg/m-3.
Volume
suatu benda dapat diukur secara langsung maupun tidak langsung. Pengukuran
langsung biasanya dilakukan dengan menggunakan gelas ukur, sedangkan pengukuran
secara tidak langsung dilakukan dengan mengukur Panjang, Lebar dan Tebal benda
yang bersangkutan.
Dalam
melakukan pengukuran Panjang, Lebar, atau Ketebalan sutu benda tidak selalu
menggunakan Penggaris atau Mistar saja,tetapi masih ada
alat ukur panjang yang lain, yaitu alat ukur yang memiliki ketelitian lebih
kecil seperti Jangka Sorong. Jangka sorong digunakan untuk mengukur Panjang
atau Lebar suatu Benda.
Jika
massa dan volume diketahui, maka dengan mudah kita dapat menentukan massa jenis
benda tersebut dengan rumus :
ρ = m/v
Keterangan
:
ρ =
massa jenis
m = massa
v = volume
Massa jenis tiap benda berbeda – beda, berikut ini
merupakan tabel massa jenis dari beberapa benda:
Benda
|
Massa Jenis (g/cm3)
|
Kayu
|
0,8
|
Besi
|
8
|
Aluminium
|
2,7
|
Tembaga
|
8,9
|
Kuningan
|
8,4
|
B. Tujuan Praktikum
1.
Siswa dapat menghitung massa jenis benda
2. Siswa
dapat menggunakan alat ukur
C. Waktu Dan Tempat Penelitian
Praktikum Menentukan Massa Jenis Benda ini berlangsung pada
hari Rabu, 18 Agustus 2016 bertempat di Laboratorium Fisika SMP KAtolik Santa
Clara Surabaya.
D. ALAT DAN BAHAN
1. Balok
2. Jangka
Sorong
3. Gelas ukur
4. Neraca / Timbangan
E. PROSEDUR KERJA
1.
Menimbang massa kayu menggunakan neraca kemudian
menuliskan massa pada tabel 1
2. Mengukur
diameter dan tinggi besi menggunakan jangka sorong
3. Menghitung
volume benda dengan rumus
4. Menghitung
massa jenis dengan cara massa dibagi volume.
5. Mengulangi
langkah 1 – 4 untuk benda besi, aluminium, tembaga dan kuningan
6. Menuliskan
massa benda di tabel 2
7. Mengukur
volume benda menggunakan gelas ukur
8. Menghitung
massa jenis benda menggunakan rumus massa dibagi volume dan diletakkan di Tabel
2
F. HASIL PENGAMATAN
Berdasarkan percobaan yang telah
dilakukan, didapatkan hasil pengamatan sebagai berikut:
Tabel 1
No
|
Jenis
Benda
|
Massa (gram)
|
Diameter (cm)
|
Tinggi (cm)
|
Massa Jenis
|
1
|
Kayu
|
2
|
0,98
|
3,035
|
0,87
|
2
|
Besi
|
17,5
|
1
|
3
|
7,41
|
3
|
Aluminium
|
6,6
|
1
|
3
|
2,8
|
4
|
Tembaga
|
20
|
0,99
|
3
|
8,65
|
5
|
Kuningan
|
19
|
1
|
2,96
|
8,15
|
Tabel 2
No
|
Jenis
Benda
|
Massa (gram)
|
Volume (mL)
|
Massa Jenis
|
1
|
Kayu
|
2
|
||
2
|
Besi
|
17,5
|
2
|
8,75
|
3
|
Aluminium
|
6,6
|
2
|
3,3
|
4
|
Tembaga
|
20
|
3
|
6,67
|
5
|
Kuningan
|
19
|
2
|
9,5
|
G. PEMBAHASAN
Setelah dilakukan percobaan di atas, ternyata di antara dua
cara yang dilakukan untuk mengukur volume dan massa jenis dari sebuah benda,
didapatkan yang lebih teliti yaitu pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan
jangka sorong (Tabel 1) dibandingkan dengan menggunakan gelas ukur (Tabel 2).
Hal itu disebabkan karena peralatan yang digunakan dalam
pengukuran dengan menggunakan jangka sorong lebih teliti, dan proses
perhitungannya pun lebih rumit dibandingkan dengan pengukuran dengan
menggunakan gelas ukur, karena pengukuran itu menggunakan peralatan yang
sederhana dan proses perhitungannya pun tidak terlalu rumit.
H. KESIMPULAN
1.
Massa jenis suatu benda dipengaruhi oleh massa
setiap volume benda tersebut, semakin besar volume maka semakin rendah massa
jenisnya, semakin besar massanya maka semakin besar pula massa jenisnya
sehingga dapat ditulis dalam rumus.
2. Jika kita
melakukan pengukuran dengan peralatan yang memiliki ketelitian yang lebih
kecil/teliti, maka hasilnya pun akan lebih teliti. dibandingkan dengan
mengunakan peralatan yang langsung, seperti gelas ukur.
I. DAFTAR PUSTAKA
Suhada, Resa Taruna. 2009. Modul
Fisika Dasar Universitas. Jakarta: Mercubuana
No comments:
Post a Comment